
Sebelumnya kita sudah membahas perbedaan data volatil dan data persistent. Saat ini kita akan membahas contoh manajemen data-data volatil. Di antaranya: equality, similarity, larger, smaller, range, series, dan domain.
Kalimat Kondisional
Kalimat kondisional di sini cukup sederhana penggunaannya, yaitu untuk menyeleksi data sesuai dengan persyaratan yang dibuat. Ada 4 komponen yang bisa digunakan, yaitu [Equality], [Similarity], [Larger Than], dan [Smaller Than]. Kegunaan Equality adalah untuk mengambil data yang sama nilainya dari dua kelompok data. Pada Gambar 1 bisa dilihat perbedaan komponen [Integer] bagian atas dan bawah. Yang atas, [Integer 1], memuat data berurut dari 0 hingga 9 sementara yang bawah, [Integer 2], memuat data angka yang disusun secara acak. Ketika masing-masing [Integer] ini dihubungkan sebagai input komponen [Equality], maka yang dihasilkan adalah proses Boolean true/false yang menyatakan data mana yang sama-dengan dan data mana yang tidak sama. Dalam hal ini data dipasangkan sesuai dengan urutan (baris) pada [Integer].



Hampir sama dengan Equality, Similarity juga memperlihatkan apakah data pada [Integer 1] dan [Integer 2] memiliki kesamaan. Similarity memiliki feature tambahan, yaitu rasio data A dan B yang boleh mengalami deviasi sebelum penilaian sama/tidak-sama dilakukan. Selain itu, hasil dari proses komponen [Similarity] bisa berupa nilai true / false, bisa juga berupa angka yang memperlihatkan selisih data 1 dan data 2. Bila mereka sama, tentu selisihnya adalah 0.0, namun jika data pada [Integer 1] adalah angka 2 dan data pada [Integer 2] adalah angka 8, maka selisihnya akan ditulis 6.0. Data selisih pada [Similarity] misalnya berguna untuk menghitung jarak apabila ada garis yang tidak parallel satu sama lain, atau titik yang tidak bertemu sehingga menciptakan gap pada sebuah permukaan.
[Larger Than] dan [Smaller Than] cukup jelas fungsinya. Sesuai namanya digunakan untuk mengambil data yang lebih besar, lebih besar sama dengan, lebih kecil, dan lebih kecil sama dengan.
Range vs Series vs Domain (dulu Interval)
Range, Series, dan Construct Domain membutuhkan input angka. Input ini sering berupa [Number Slider] walaupun bisa juga berupa angka tunggal yang ditulis dalam [Integer], [Number], ataupun [Panel]. Kenapa kita menggunakan Number Slider? Karena dengan [Number Slider] kita bisa mengubah parameternya secara langsung dan terlihat hasilnya dalam tampilan visual.



Komponen [Range] memperlihatkan data-data berurut, dari 0 hingga batas yang ditentukan. Jika kita menggunakan angka 1 sebagai input (D) dengan jumlah pembagian 10 (N), maka akan diperoleh data desimal dari 0.0 hingga 1 dengan jumlah total 11 data.
Komponen [Series] membuat serangkaian angka berupa deret aritmatika, berdasarkan angka awal, besar selisih deret, dan jumlah data yang dihasilkan.
Selanjutnya kita akan membahas Domain / Interval. Sebenarnya di dalam Grasshopper ada beberapa komponen yang mewakili domain, sama seperti komponen titik dan vektor. Jika kita mengetik [Domain] saja, maka akan muncul sebuah komponen yang tidak memerlukan input berupa [Number Slider]. Data pada komponen [Domain] dimasukkan dengan meng-klik kanan > set multiple data, lalu kita masukkan data-data seperti halnya pada komponen [Integer]. Bedanya dengan integer adalah data domain mencakup angka dari X ke Y. Misal 0.0 to 0.1, 0.0 to 0.7, dan seterusnya.
Jika kita menggunakan [Construct Domain], kita akan memperoleh tampilan komponen yang memerlukan input [Number Slider], yaitu angka batas bawah dan batas atas. Jika kita menggabungkan hasil dari [Construct Domain] ke komponen [Range] maka akan diperoleh data berjenjang yang dapat kita atur tidak hanya parameter batas atasnya saja, melainkan juga batas bawahnya.
InsyaAllah bersambung ke Part 3: Divide, Weave, Shift, Evaluate / Fn, dan Boolean.
1. G001 – Perkenalan Grasshopper + Rhinoceros untuk Pemula
2. G002 – 10 Kategori “Component” pada Grasshopper 3D
3. G003 – Pengelolaan Data dalam Grasshopper (Computational Design)
4. G004 – Vector dalam Grasshopper (Computational Design)
5. G005 – Membuat progressif scaling dan progressif shading dengan Attractor Point dalam Grasshopper
6. G006 – Penggunaan ‘Attractor Point’ pada desain dua dimensi (Grasshopper)
7. G007 – NURBS Curves
8. G008 – Interpolated, Kinky Curves, Polyline, dan PolyArc
9. G009 – Voronoi
10. G010 – Data dan Manajemen DAta (Part 1)
11. G011 – Kelompok Komponen Skalar dalam Grasshopper
12. G012 – Data dan Manajemen Data (Part 2)
——————————–
Wallahua’lam