Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Rasanya pepatah ini tepat bagi kita yang hendak memulai aktivitas urban farming atau pertanian perkotaan. Asumsi bahwa sulit melakukan aktivitas berkebun di lingkungan perkotaan sepertinya tidak lagi relevan jika kita sudah mengenal urban farming. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi kita untuk mendesign sendiri miniatur cantik pemandangan pedesaan atau kebun hijau nan asri di area pekarangan perkotaan yang umumnya relatif terbatas atau sempit. Selain itu, tanaman yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik dan segar. Beberapa tahun belakangan semakin banyak masyarakat yang sadar dan tertarik untuk mulai melakukan tren pertanian perkotaan ini. Bahkan sebagian diantaranya telah mampu melakukannya secara berkelanjutan guna memenuhi sebagian besar kebutuhan sayur dan buah untuk konsumsi harian keluarga. Lantas apa itu urban farming? Continue reading Seri Urban Farming: Mengenal Istilah Urban Farming dan 5 Manfaat Utamanya
Dalam berbagai bahasa programming, ada cara untuk memproses kalimat kondisional. Misalnya:
‘Jika objek berupa open curve, maka tutup objek tersebut hingga menjadi closed loop’.
‘Jika ada gap antara dua garis, sambungkan dengan extend garis pertama.’
‘Jika objek berbentuk segitiga, delete.’
Tentunya dalam Bahasa Inggris seperti ini ‘If the curves are open, close it. If the curves have more than 5 nodes, delete it.’
Proses Boolean menghasilkan jawaban true/false. Akan tetapi jika kalimat kondisionalnya memberikan syarat dan alternatif lain, maka mungkin juga ada opsi ketiga atau keempat.
Fungsi (Evaluate)
Cara menggunakan komponen [Evaluate] cukup sederhana. Klik-kanan pada canvas lalu masukan komponen [Evaluate]. Akan muncul satu komponen yang memerlukan tiga input yaitu input F, x, dan y (bisa dikurangi hanya x saja, y saja, atau bisa ditambah dengan z). Input x dan y adalah value yang kita masukan, sementara input F akan berisi rumus/expression. Untuk memasukan expression, kita bisa klik kanan pada huruf F lalu masukan rumus pada Expression Editor, setelahnya klik Commit Changes.
Divide
Sesuai namanya, divide berguna untuk memisahkan data ke dalam beberapa set. Misalnya ada dua kurva yang terhubung sebagai satu data, padahal kenyataannya di dalam Rhino kedua kurva itu adalah objek yang berbeda. Untuk memisahkan kedua kurva itu kita bisa memisahkan data dengan melibatkan Command / Component Divide. Divide pun ada macam-macam. Ada Divide Curve untuk memisahkan kurva, ada Divide Domain untuk membagi domain, ada juga Divide Domain Kuadrat untuk membagi domain ke dua arah. Untuk Divide Curve misalnya dengan definisi seperti berikut: Contoh salah satu komponen Divide yaitu Divide Curve
Cull Pattern
Contoh praktis Cull Pattern adalah pada manipulasi satu permukaan. Misalkan ada sebuah persegi panjang, kemudian kita membuat grid vertex di atasnya. Lalu kita ingin membuat grid tersebut berselang-seling antara baris ganjil dan baris genap. Maka kita bisa menggunakan definisi seperti berikut: Contoh manajemen data dengan Cull Pattern, kita bisa memilih hanya baris tertentu saja yang diambil datanya.
Shift
Shift artinya menggeser. Yang kita geser adalah data berdasarkan urutan awalnya pada sebuah list (daftar). Misal data yang tadinya berada di urutan ketiga kini naik menjadi urutan pertama, dengan demikian menggeser data urutan pertama dan kedua ke posisi di kedua terbawah. Contoh kegunaan shift misalnya dalam menduplikasi model Twisting Tower Calatrava atau membuat model rotating column.
Weave
Weave artinya menganyam, ketika kita menganyam kita bisa menggabungkan beberapa set data menjadi satu, akan tetapi kita bisa mengisi daftar data bergantian. Dengan kata lain, data yang tergabung tidak menjadikan data set kedua semuanya berada di bawah data set pertama. Contohnya adalah seperti berikut: Misalnya kita mempunyai data set 1 berisi bilangan ganjil {1,3,5,7} dan data set 2 berisi bilangan genap {2,4,6,8}. Lalu kita menggabungnya menjadi berurutan menjadi {1,2,3,4,5,6,7,8}, bukan {1,3,5,7,2,4,6,8}.
Sebelumnya kita sudah membahas perbedaan data volatil dan data persistent. Saat ini kita akan membahas contoh manajemen data-data volatil. Di antaranya: equality, similarity, larger, smaller, range, series, dan domain. Continue reading Grasshopper G012 – Data dan Manajemen Data (Part 2)
Cacing tanah yang terlalu melimpah dalam media tanam justru dapat menyebabkan akar tanaman ‘ikut termakan’. Oleh karena itu, kelebihan populasi cacing tanah pun sering dianggap sebagai serangan hama. Namun ternyata kelebihan cacing tanah itu bisa dimanfaatkan untuk membuat vermikompos. Vermikompos adalah proses biooksidasi dan stabilisasi unsur organik yang melibatkan hewan cacing tanah dan mikroorganisme mesophilic. Proses vermikompos dapat mengurangi volume sampah organik dari 40% hingga 60% dalam waktu yang relatif singkat. Sampah organik yang telah diproses menjadi kompos pun akan mengandung berbagai enzym, unsur hara makro, serta unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.
Bagaimana proses pembuatan vermikompos? Continue reading Seri Urban Farming – Vermikompos: Alternatif Pembuatan Kompos Kaya Manfaat dengan Cacing Tanah
G-Code adalah script yang mengkomunikasikan kepada firmware apa-apa saja yang harus dilakukan oleh mesin. Misalnya, apakah steppernya harus menggerakkan koordinat extruder ke aksis X, Y, Z; apakah extruder harus mengeluarkan filament, apakah jarak antar layernya rapat atau renggang, apakah kipas harus dinyalakan, dan hal-hal lain semacam itu. G-Code memang ditulis dengan kode berawalan huruf G, itu sebabnya disebut G-Code. Untuk 3D printer, g-code juga berisikan m-code di dalamnya. M-code pada 3D Printer mengatur kerja motor extruder, filament release/retraction, kerja pemanas hot end, kerja cooler/kipas, dan pembacaan firmware. Continue reading Cara Membaca G-Code untuk Modifikasi Setting 3D Print, Laser, CNC
Sebelumnya kita pernah membahas [Vector] dalam Grasshopper, bagi teman-teman yang belum membaca artikel vektor, bisa dibuka artikelnya di sini. Berbeda dengan vektor, komponen skalar adalah komponen yang memiliki besaran namun tidak memiliki arah. Skalar dan vektor keduanya penting dalam Grasshopper. Continue reading G011 – Kelompok Komponen Skalar dalam Grasshopper
Kita sering melewatkan begitu banyak benda yang sederhana tapi berguna di sekitar kita, begitu pula kita sering melewatkan benda-benda kecil tapi ekstra penting dalam 3d Printer. Salah satunya adalah thermistor. Thermistor adalah singkatan dari thermal resistor. Sebuah sensor temperature seperti ujung thermometer yang terhubung dengan kabel menuju mainboard. Sensor ini menjadi kunci apakah pemanas pada Hot End dan Hot Bed keduanya bisa bekerja dengan efisien. Continue reading Thermistor, Komponen Kecil yang Berpengaruh Besar
Begitu banyak produk di sekitar kita yang terbuat dari epoxy resin. Juga, begitu banyak produk di sekitar kita yang terbuat dari polyurethane. Keduanya termasuk bahan komoditas yang sangat diperlukan dalam dunia industri. Misalnya digunakan dalam Spandex, Karet Sepatu, Seal, Kerajinan, dan Coating. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, namun manakah yang kita pilih untuk aplikasi kreasi kita? Continue reading Material M020 – Epoxy vs Polyurethane
Hal yang paling membutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam 3D Printing adalah meningkatkan kualitas print hingga mendekati sempurna. Ada banyak faktor yang bisa menentukan kualitas print. Misalnya, layer height, flow rate, fan speed, printing speed, retraction, resolution, deviation, filament humidity, extruder spring tightness, software slicer yang digunakan, line width / extrusion width, nozzle diameter, nodes pada file objek, dan masih banyak lagi. Continue reading Memperbaiki distorsi bentuk 3D Print pada aksis X dan Y
Tanaman melon bukanlah tanaman asli Indonesia, namun bisa dibudidayakan di Indonesia. Bahkan, sudah ada banyak petani melon di Indonesia sehingga kita pun bisa menikmati melon hampir sepanjang tahun. Tanaman ini bisa tahan di dataran tinggi maupun dataran rendah, memerlukan sinar matahari langsung sepanjang hari, dan membutuhkan penyiraman setiap hari. Tanaman melon bisa juga ditumbuhkan di pekarangan rumah, di teras, ataupun balkon. Akan tetapi, tanaman ini sangat rentan terkena berbagai penyakit dan hama, terutama apabila diguyur hujan lebat sepanjang hari terus menerus. Oleh karena itu penanaman di musim hujan sangat membutuhkan banyak perawatan, memerlukan parit irigasi, atau memerlukan bedengan. Penanaman dalam rumah kaca lebih membantu di musim hujan. Rekomendasi penanaman melon adalah di musim panas atau musim kemarau, dengan pengairan yang cukup. Continue reading Seri Urban Farming: Menanam Melon di Kawasan Urban