Sebelumnya kita sudah membahas perbedaan data volatil dan data persistent. Saat ini kita akan membahas contoh manajemen data-data volatil. Di antaranya: equality, similarity, larger, smaller, range, series, dan domain. Continue reading Grasshopper G012 – Data dan Manajemen Data (Part 2)
Halo Sobat Makers! Kali ini Diyfab akan membagikan referensi belajar online yang bisa membantu kita semua lebih jago dalam hal bebikinan. Sudah mejadi kelaziman, ketika kita membuat sesuatu, kita harus sekaligus belajar banyak hal. Seringkali multi-disiplin. Kolaborasi lintas disiplin ketika membuat tim juga memerlukan dasar-dasar pengetahuan akan masing-masing disiplin yang akan kita libatkan. Banyak hal yang bisa kita pelajari asalkan kita memiliki niat yang benar dan bersungguh-sungguh. Berikut beberapa tool/alat yang bisa kamu gunakan untuk belajar. Continue reading Online Tool for Makers, Akselerasi Belajar untuk Para Makers
Clay sederhana yang tersedia di alam adalah campuran tanah dan air, yang biasa disebut lempung atau tanah liat. Tanah lempung bisa dibentuk menjadi batu bata, tembikar, genteng, mud brick (adobe), penutup lantai, dan plaster penutup dinding. Definisi geologis ‘clay’ atau lempung adalah mineral yang mengandung banyak partikel silikat dan aluminium, berpartikel kecil, serta memiliki daya tarik menarik tinggi antar partikelnya. Continue reading Cara Membuat Clay dari Tepung (DIY)
Membuat yogurt sangatlah mudah, bisa dilakukan di rumah. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan aneka manfaat yogurt, misalnya sebagai sumber vitamin B2, B5, B12, kalsium, iodine, dan aneka jenis asam amino bermanfaat. Menurut penelitian, susu yang difermentasi lebih mudah dicerna dibandingkan susu segar. Continue reading Cara Membuat Yogurt Creamy (DIY)
Minimalism berawal sebagai sebuah gerakan seni dan sempat mengakar di dunia arsitektur selama beberapa dekade. Meskipun kebanyakan desainer tidak terlalu mementingkan minimalism, namun tidak demikian halnya dengan permintaan pasar. Dengan bantuan para influencer, minimalism kembali populer terutama di kalangan generasi muda. Minimalism begitu hype, hingga semakin empty, semakin keren ruang yang ada. Siapakah pencetus minimalism, dan mengapa istilah minimalism begitu populer?
Pertimbangan aplikasi warna pada ruang interior dan eksterior bisa saja berbeda. Ketika berbincang mengenai aplikasi warna eksterior, padu-padan warnanya bisa jadi lebih rumit dari pada ruang interior karena berhubungan dengan bangunan-bangunan milik orang lain, yang dirancang orang lain, dan dibangun orang lain. Setidaknya kita mungkin pernah merasakan, ketika tirai ‘under-construction’ diturunkan, warna-warna eksterior yang muncul di bangunan baru adalah warna-warna ‘mengejutkan’ yang membuat kita speechless. Bangunan iconic atau branding yang ambisius bisa sangat mencolok dalam menampilkan warna, juga bisa sangat memberikan dampak visual pada lingkungan dan masyarakat seperti dalam contoh berikut: Continue reading Keseimbangan Warna dalam Ruang Eksterior dan Interior
Aplikasi warna berkaitan erat dengan pembangunan dan pembuatan produk. Bahkan ketika warna ‘tambahan’ dihindarkan, ketika ‘kejujuran bahan’ sangat diagung-agungkan, warna tetap memainkan peran sebab setiap unsur, senyawa, dan bahan-bahan penyusun suatu produk semuanya memiliki warna. Cara memandang warna bisa sangat beragam. Ada yang memandang warna sebagai sesuatu yang ‘sekunder’ sehingga tidak terlalu diatur, ada yang memandangnya sebagai suatu ‘sangat berpotensi’ sehingga sangat perlu dikelola, ada yang mengelolanya dengan prinsip khusus, ada juga yang membiarkan ‘ketidaksengajaan’ memunculkan warna-warna secara acak.
Apakah warna adalah sesuatu yang signifikan ataukah ia sesuatu yang bisa diabaikan dalam arsitektur? Apakah ketiadaan warna itu baik, serta apakah pelapisan dengan zat pewarna bisa disebut ‘kejahatan’? Apakah warna membuat suatu bangunan, ruang, dan produk menjadi indah atau justru sebaliknya? Continue reading Aplikasi Warna dalam Arsitektur dan Ruang
Sebelum Newton membuat lingkaran yang memperlihatkan spektrum warna dalam cahaya putih pada abad ke-delapan belas, para pendahulu sudah mencoba mengidentifikasi warna pelangi dan menyusun teori urutan warna (color order). Aristoteles (384- 322 SM), dalam tulisannya yang berjudul De Sensu, mengurutkan aneka warna dari putih ke hitam, seperti dalam diagram berikut: Continue reading Sistem Warna dari Aristoteles hingga RGB & CMYK