Posted on Leave a comment

Material M020 – Epoxy vs Polyurethane

Begitu banyak produk di sekitar kita yang terbuat dari epoxy resin. Juga, begitu banyak produk di sekitar kita yang terbuat dari polyurethane. Keduanya termasuk bahan komoditas yang sangat diperlukan dalam dunia industri. Misalnya digunakan dalam Spandex, Karet Sepatu, Seal, Kerajinan, dan Coating. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, namun manakah yang kita pilih untuk aplikasi kreasi kita?
Continue reading Material M020 – Epoxy vs Polyurethane

Posted on Leave a comment

Pengaruh Bahan-Bahan Pembersih pada Pipa dan Tangki Pengolahan Limbah Hunian

Rumah yang bersih sangat disukai. Membersihkan rumah dengan mudah juga sangat disukai. Oleh karena itu, produk-produk pembersih yang bisa memudahkan kita dalam membersihkan rumah juga sangat disukai. Seringkali kita tidak mengetahui apa kandungan bahan-bahan pembersih itu, terutama kandungan produk yang memang menjaga kerahasiaan dagangnya. Akan tetapi, sebenarnya kita perlu lebih kepo dalam hal ini agar kita bisa mengetahui dampak bahan-bahan itu terhadap kita yang menggunakannya, pada dinding, lantai, pipa pembersih, hingga tanah, air, dan udara di lingkungan tempat tinggal kita.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas pengaruh bahan pembersih sehari-hari kepada pipa-pipa pembuangan dan penampungan limbah. Sebelum itu, kita akan membahas empat jenis limbah rumah tangga. Empat jenis limbah rumah tangga itu adalah limbah padat daur ulang (recycle), limbah padat buangan (garbage/municipal solid waste), limbah cair abu (grey water), dan limbah cair hitam (black water).
Continue reading Pengaruh Bahan-Bahan Pembersih pada Pipa dan Tangki Pengolahan Limbah Hunian

Posted on Leave a comment

Cara Membuat Clay dari Tepung (DIY)

Clay sederhana yang tersedia di alam adalah campuran tanah dan air, yang biasa disebut lempung atau tanah liat. Tanah lempung bisa dibentuk menjadi batu bata, tembikar, genteng, mud brick (adobe), penutup lantai, dan plaster penutup dinding. Definisi geologis ‘clay’ atau lempung adalah mineral yang mengandung banyak partikel silikat dan aluminium, berpartikel kecil, serta memiliki daya tarik menarik tinggi antar partikelnya.
Continue reading Cara Membuat Clay dari Tepung (DIY)

Posted on Leave a comment

Material M019 – Filament 3D Printer (PLA) dengan Limbah Organik

Filament PLA yang biasa digunakan untuk 3d printing adalah bahan yang bisa di-dekomposisi oleh tanah (compostable/biodegradable). Selain itu, PLA juga bisa didaur-ulang dengan dilelehkan lalu dijadikan filament kembali. Alat untuk men-daur-ulang filament bekas menjadi filament baru disebut Filament Extruder Machine. Beberapa profesional dan peneliti sudah mencoba untuk meningkatkan pemanfaatan limbah dengan menggabungkan limbah PLA (misalnya hasil printing yang gagal, support structure, atau model 3d lama yang sudah tidak digunakan lagi) dan limbah lainnya untuk membuat PLA baru. PLA hasil daur ulang umumnya memiliki kekuatan yang lebih rendah dari PLA murni. Namun, penggunaan limbah organik bisa memudahkan proses pengomposan dengan memperbesar luas permukaan dan mengundang aktivitas dekomposer. PLA daur ulang ini sangat ideal untuk 3d printing yang menghasilkan prototype awal (karena umumnya setelah evaluasi dan perbaikan tidak lagi dipergunakan), menghemat biaya filament, juga bisa membantu para Makers untuk mengelola limbah printing. Pada artikel ini kita akan membahas contoh-contoh penelitian yang menggunakan limbah organik sebagai campuran PLA.
Continue reading Material M019 – Filament 3D Printer (PLA) dengan Limbah Organik

Posted on 1 Comment

Material M018 – Resin, Jenis-jenis, Proses Pembuatan, Aplikasi, dan Siklusnya (Part 1)

Resin adalah hasil sekresi getah tanaman yang mengeras, mudah terbakar, biasanya berwarna coklat kemerahan dan transparan. Selain dari tanaman, ada juga resin yang diambil dari serangga serta resin sintetis buatan pabrik yang umumnya merupakan produk turunan dari minyak bumi (petroleum). Di pasaran, resin dijual dalam bentuk cair, kemudian dalam aplikasinya diberikan katalis (catalyst/hardener) dan dibiarkan mengeras. Resin yang dijual di pasaran itu adalah resin sintetis berjenis unsaturated-polyester resin dan epoxy resin. Selain resin alami dan sintetis, ada juga yang disebut rosin. Rosin adalah getah yang mengeras dan dibentuk balok atau silinder. Rosin banyak digunakan untuk melumasi senar biola, sebagai flux solder, anti licin pada sepatu, atau juga sebagai bahan perekat.
Continue reading Material M018 – Resin, Jenis-jenis, Proses Pembuatan, Aplikasi, dan Siklusnya (Part 1)

Posted on Leave a comment

M017 – Papercrete, Teknologi Berusia 5 Dekade

Di antara kita mungkin ada yang pernah membuat prakarya dari bahan papercrete di sekolah. Atau minimal, bubur koran yang dibentuk dengan bantuan lem aci. Betul, papercrete memang sederhana dan sama sekali bukan barang baru, namun bisa jadi sangat bermanfaat jika kita mengupas lagi potensinya. Bagi sebagian pihak, papercrete adalah bahan penelitian yang serius, sebab penggunaan kertas pada campuran beton bisa mengurangi penggunaan portland cement, mengurangi berat satuan beton yang dihasilkan (dead load), meningkatkan kuat lentur, meningkatkan kohesi adonan, mengurangi konduktivitas termal, dan juga mengurangi biaya membuatan beton atau adukan plaster. Kekurangan dari papercrete ada pada sifatnya yang kurang tahan terhadap air (menyerap air), juga kehawatiran publik atas ketahanannya terhadap api. Namun, masing-masing material pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan papercrete ini masih bisa ditutupi dengan waterproof dan tambahan pelindung api.
Continue reading M017 – Papercrete, Teknologi Berusia 5 Dekade

Posted on Leave a comment

Perekat, Selotip, Insulasi, dan Lakban untuk Berbagai Proyek DIY

Sebelum masuk ke pembahasan jenis-jenis pita perekat, pernahkah ada yang penasaran dengan penyebutan sebenarnya? Apakah solasi, solasiban, atau solatip? Dalam Bahasa Inggris kata dasarnya adalah ‘tape’ yang definisinya adalah ‘a narrow strip of material, typically used to hold or fasten something’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyebutan yang benar itu ternyata ‘selotip’ dengan huruf ‘e’, walaupun definisinya sedikit absurd, yaitu ‘perekat terbuat dari plastik, baik bermata satu maupun bermata dua’. Mungkin maksudnya seperti mata pisau apakah tajam di satu sisi atau di dua sisi, selotip juga bisa merekatkan benda di satu sisi atau kedua sisi. Wallahua’lam.

Banyak proyek yang membutuhkan perekat instan bernama selotip, baik selotip yang bermata satu maupun bermata dua. Selotip pun ada banyak jenisnya dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Tidak semua jenis selotip bisa digunakan untuk suatu proyek yang membutuhkan sifat tertentu. Juga, harga selotip jenis tertentu ternyata sangat mahal sehingga sayang bila digunakan tidak sesuai fungsinya. Maka dari itu, kita perlu mengenali jenis dan sifat-sifat selotip agar bisa mencari bahan yang sesuai untuk kebutuhan proyek DIY yang sedang kita kerjakan.
Continue reading Perekat, Selotip, Insulasi, dan Lakban untuk Berbagai Proyek DIY

Posted on

Finish Kayu yang Aman untuk Makanan

Kayu bukanlah material yang asing dalam industri peralatan makanan. Penggunaannya beragam, mulai dari alat proses makanan seperti talenan, pengaduk dan bahan bakar untuk proses pematangan hingga alat makan seperti sendok, mangkuk, piring dan baki. Apakah kamu salah satu yang sedang mulai berkreasi dengan membuat peralatan makanan dengan kayu? Atau justru salah satu penggunanya? Yuk kita lebih teliti dengan mengetahui jenis material finishing yang aman digunakan dalam peralatan makan atau masak dari kayu.
Continue reading Finish Kayu yang Aman untuk Makanan

Posted on

Material M015 – Bio-Cement, Bio-Grout, dan Bio-Aggregate; Perjalanan Mencari Alternatif Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Hunian adalah kebutuhan primer manusia. Kita bisa menduga, bahwa material penyusun hunian adalah salah satu bentuk ‘engineering’ perintis yang dibuat manusia. Seiring kesadaran dan kepedulian manusia terhadap kelestarian lingkungan, muncul penelitian dan eksperimen rekayasa untuk menghasilkan bahan bangunan yang sesedikit mungkin memberikan dampak negatif kepada lingkungan. Salah satu jalur penelitian ini membawa kita pada istilah “Biomaterial”. Istilah ini berkembang terutama di dunia medis, dalam rangka menghasilkan bahan-bahan implant, obat, dan scaffold jaringan yang tidak membahayakan tubuh. Namun istilah ini juga berkembang ke bidang-bidang lainnya, termasuk dunia konstruksi.

Continue reading Material M015 – Bio-Cement, Bio-Grout, dan Bio-Aggregate; Perjalanan Mencari Alternatif Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Posted on

Material M014 – Tegel

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai terrazzo sebagai material yang dapat digunakan untuk melapis lantai, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai tegel. Apa sih, tegel itu, dan apa ya bedanya dengan keramik? Katanya tegel itu material yang cocok digunakan di negara beriklim tropis, loh. Apa ya, kelebihannya? Kita cari tahu bersama-sama, ya.

Continue reading Material M014 – Tegel